Diundang ke Prancis, Baju Dibikin Penjahit Terbaik Madura 


Sabtu, 30 Maret 2013 – 18:17 WIB

BUAH KETEKUNAN: Sri Fatmawati di depan markas UNESCO di Paris, Prancis. F-Any Rufaidah/Jawa Pos
Menurut Fatma, orang yang berada di balik kesuksesan dirinya adalah sang ayah. Ayahnya yang ""hanya"" guru SD di Sampang, Madura, itu terus mendorong dirinya untuk bersekolah setinggi-tingginya. 

""Perempuan itu bermartabat kalau punya ilmu,"" begitu Fatma menirukan pernyataan sang ayah kala dirinya masih kanak-kanak. Sang ayah tak hanya bisa meminta, dia juga menemani Fatma belajar dan memenuhi semua kebutuhannya dalam menuntut ilmu. 

""Saya paling suka belajar malam, setelah tahajud. Nah, biasanya Bapak juga bangun dan menemani saya belajar. Jadi, saya sungkan kalau malas-malasan,"" tutur sulung tiga bersaudara itu. 

""Untuk acara penerimaan penghargaan ini, saya harus pakai baju formal. Bapak saya yang membelikan kainnya, terus beliau juga yang keliling Madura untuk mencari penjahit terbaik,"" cerita Fatma dengan bangga. 

Penelitian tentang sponge, binatang yang hidup di laut, membawa Sri Fatmawati SSi MSc PhD meraih penghargaan prestise di Prancis. Wartawan Jawa Pos
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu