Diundang ke Prancis, Baju Dibikin Penjahit Terbaik Madura 


Sabtu, 30 Maret 2013 – 18:17 WIB
Menurut Fatma, orang yang berada di balik kesuksesan dirinya adalah sang ayah. Ayahnya yang ""hanya"" guru SD di Sampang, Madura, itu terus mendorong dirinya untuk bersekolah setinggi-tingginya. 

""Perempuan itu bermartabat kalau punya ilmu,"" begitu Fatma menirukan pernyataan sang ayah kala dirinya masih kanak-kanak. Sang ayah tak hanya bisa meminta, dia juga menemani Fatma belajar dan memenuhi semua kebutuhannya dalam menuntut ilmu. 

""Saya paling suka belajar malam, setelah tahajud. Nah, biasanya Bapak juga bangun dan menemani saya belajar. Jadi, saya sungkan kalau malas-malasan,"" tutur sulung tiga bersaudara itu. 

""Untuk acara penerimaan penghargaan ini, saya harus pakai baju formal. Bapak saya yang membelikan kainnya, terus beliau juga yang keliling Madura untuk mencari penjahit terbaik,"" cerita Fatma dengan bangga. 

Penelitian tentang sponge, binatang yang hidup di laut, membawa Sri Fatmawati SSi MSc PhD meraih penghargaan prestise di Prancis. Wartawan Jawa Pos
BERITA TERKAIT
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang