Diusir Inggris, Diplomat Iran Disambut bak Pahlawan

Diusir Inggris, Diplomat Iran Disambut bak Pahlawan
Diusir Inggris, Diplomat Iran Disambut bak Pahlawan
"Kami harap negara-negara sekutu Inggris dalam organisasi Uni Eropa (UE) tak memperkeruh suasana dan memperburuk hubungan diplomatik Iran dengan mereka," ungkapnya.

Dalam jumpa pers di bandara setelah menemui para diplomat Iran tersebut, Mehmanparast menyayangkan sikap pemerintah Inggris pasca insiden di Kedubes negara itu di Teheran pada Selasa lalu (29/11). "Pemerintah Inggris, tampaknya, ingin memperpanjang masalah yang terjadi antara kami dengan melibatkan seluruh negara Eropa. Tetapi, kami sudah mengimbau negara-negara Eropa agar tidak ikut campur dalam masalah ini," serunya.

Perbedaan sikap antara pemerintah dan kaum radikal dalam menyambut para diplomat yang diusir pemerintahan Cameron itu menunjukkan adanya gejolak politik di dalam negeri Iran. Pekan lalu, setelah Inggris memutuskan seluruh kerja sama ekonomi dan finansial dengan Iran, kalangan garis keras mendesak supaya pemerintahan Ahmadinejad menurunkan level hubungan diplomatik dengan London. Tetapi, Teheran menolak untuk menindaklanjuti desakan tersebut.

Meski begitu, Ahmadinejad tidak bisa menolak perintah Guardian Council (Shora-ye Negahban-e Qanun-e Assassi atau lembaga supervisi dan interpretasi konstitusi) yang meminta agar Iran menurunkan level hubungan diplomatik dengan Inggris. Hingga kemarin Teheran bungkam terkait tudingan Inggris bahwa serangan Selasa lalu itu dilakukan atas restu pemerintah Iran. Para pakar politik Iran menilai sikap diam itu sebagai bukti bahwa Milisi Basij memang bertindak atas instruksi pemerintah.

MENYUSUL pengusiran yang dilakukan pemerintahan PM David Cameron pada Kamis lalu (1/12), seluruh staf dan diplomat Iran langsung meninggalkan London.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News