Diusir Inggris, Diplomat Iran Disambut bak Pahlawan
Minggu, 04 Desember 2011 – 10:23 WIB
Bersamaan dengan itu, tokoh agama (ulama) senior Ayatollah Naser Makarem Shirazi berusaha menjembatani konflik internal pemerintah itu dengan fokus pada Inggris. "Tidak terbantahkan bahwa Inggris memang merupakan salah satu musuh paling tua bagi Iran. Tapi, para revolusioner muda harus tetap bertindak sesuai hukum," tutur ulama tersohor itu seperti dilansir Kantor Berita IRNA.
Dia menambahkan, aksi anarkistis yang dilakukan tanpa restu pemimpin tertinggi dan pemerintah Iran hanya akan membawa dampak buruk bagi generasi muda. Bahkan, kata dia, seluruh rakyat Iran harus menanggungnya. Pernyataan itu disampaikan untuk menangkis tuduhan bahwa aksi Selasa lalu dilancarkan berdasar perencanaan yang matang. Menurut dia, aksi penyerangan itu terjadi secara spontan. (AFP/AP/RTR/hep/dwi)
MENYUSUL pengusiran yang dilakukan pemerintahan PM David Cameron pada Kamis lalu (1/12), seluruh staf dan diplomat Iran langsung meninggalkan London.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer