Diusir Jualan Tim Yustisi saat PPKM, Cekcok Mulut, Dalih Pedagang Bikin Mewek
jpnn.com, SINGARAJA - Pemberlakuan PPKM Level 4 di Buleleng, Bali, menghadirkan kisah pilu. Para pedagang yang berjualan di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, terlibat cekcok mulut dengan tim Yustisi, kemarin.
Cekcok terjadi setelah tim Yustisi meminta para pedagang menutup lapak mereka. Dalih petugas, pedagang jualan di area wisata yang ditutup selama PPKM berlangsung.
Di lain sisi, pedagang berdalih membuka lapak karena tidak mendapat pendapatan selama PPKM. Mereka tak lagi berpenghasilan.
Mereka juga tak mendapat jatah bantuan sosial maupun relaksasi kredit dari perbankan. Keributan itu diakui Kasatpol PP Buleleng Putu Artawan.
Artawan mengatakan, tim Yustisi berpegang pada SE Gubernur saat menertibkan pedagang. Dalam SE itu, kawasan wisata harus ditutup untuk mencegah penyebaran covid-19.
Salah satunya Pantai Penimbangan. Pedagang pun berpegang pada SE Gubernur yang diperbolehkan beraktivitas selama PPKM.
“Memang posisinya dilematis. Punya pendapat masing-masing. Dalam situasi kondisi ekonomi saat ini, sulit juga melakukan penegakan yustisi secara kaku,” kata Artawan dikutip dari Radarbali.id.
Tim Yustisi, kata dia, akan kembali turun ke lapangan setelah berkoordinasi dengan para pihak. Tujuannya mencari solusi agar penyebaran covid-19 bisa ditekan.
Tim yustisi dan pedagang di Pantai Penimbangan, Buleleng terlibat cekcok mulut kemarin. Pedagang menolak diusir dari lokasi jualan karena tak lagi berpenghasilan
- Kepala BKPP Bicara soal Honorer jadi PPPK 100% dan Paruh Waktu
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar Gempur Rokok Ilegal di Konawe
- Menyisir Wilayah Konawe, Bea Cukai Kendari Amankan Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal
- Banyak Banget, 500 Lebih APK Pilkada Kota Yogyakarta Terpaksa Dicopot
- Bea Cukai dan Satpol PP Jabar Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 10,7 Miliar
- 2 Demonstran Ditangkap Buntut Aksi Anarkistis yang Menewaskan Anggota Satpol PP Lebak