Dividen Cashback

Dividen Cashback
Foto: disway.id

”Tidak pernah. Kami selalu untung. Kadang harus kami tunggu harga baik dulu,” ujar Hanjar yang lulusan Pondok Modern Gontor Ponorogo ini.

Masa tunggu itu paling lama dua bulan. Itu berarti memang ada fungsi ”resi gudang” di dalam PT ini.

Hanjar juga mengusahakan pasar yang harganya bisa diikat dalam kontrak jauh-jauh hari. Misalnya supermarket.

Di sinilah PT Pengayom juga bisa memfungsikan diri sebagai Bulog untuk para anggotanya. Yakni untuk menjaga agar harga gabah tidak jatuh pada masa panen.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo pun akhirnya juga percaya pada PT Pengayom. Bupati membuat keputusan berani: menunjuk PT Pengayom menjadi pelaksana penyaluran beras untuk orang miskin. Yakni program pemerintah yang dulu diserahkan ke Bulog.

Lewat PT Pengayom itu bupati Sutopo bisa memangkas proses yang panjang. Petani menyerahkan gabah ke Pengayom. Pengayom menyerahkan beras ke orang miskin. Tidak ada peran tengkulak di proses ini.

Jalur aliran berasnya pun pendek. Orang miskin bisa mendapat beras yang lebih baik.

Terakhir ini PT Pengayom mendapat kepercayaan lebih tinggi lagi: diminta mengelola gudang besar di Wonogiri yang yang sudah bertahan-tahun nganggur.

Ia pasti akan menghadapi persaingan kejam dari swasta. Termasuk dari sembilan naga. Biarlah ia menjadi naga kecil dulu di Wonogiri --siapa tahu kelak bisa jadi naga besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News