Divonis Dokter Sisa 3 Bulan, Muhlianoor Sehat Berkat jadi Imam

"Alhamdulillah, ada yang mengajak dan membiayai. Kalau saya sendiri mana sanggup. Terlebih dengan tanggungan rumah tangga yang tidak kecil," kata pria yang menjadi ayah bagi enam orang anak ini.
Di balik semua kebahagiaan dirinya juga dihadapkan pada cobaan yang nyata. Tahun lalu kala berobat, ia telah divonis hanya mampu bertahan hidup hingga 6 bulan dan 3 bulan oleh dua orang dokter berbeda.
Akibat penyakit kencing manis yang diderita, ia sudah 7 kali keluar masuk rumah sakit. Bahkan puasa tahun lalu, lebih setengah bulan lamanya ia hanya mampu terbaring di tempat tidur.
"Dokter mengatakan tekanan gula mencapai 9.000. Tapi saya hadapi dengan sabar dan tawakal kepada Tuhan. Hingga hari ini saya masih diperkenankan bernapas di dunia," ujarnya.
Muhlianoor beranggapan semua cobaan, adalah ujian. Agar seseorang mampu menguatkan keimanan dan menjadi teguran atas sikap yang dimiliki. Layaknya anak-anak sekolah supaya lolos dan naik kelas.
"Intan di dalam tanah digali orang. Sedangkan orang bertakwa memiliki cahaya tersendiri yang jauh lebih terang," pungkasnya. (*/yin/rom/k14)
JADI seorang imam berarti memikul beban moral. Kendati demikian tak juga membuat Muhlianoor mengeluh. Sudah 22 tahun dia menjadi imam Masjid At-Taqwa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu