Diwarnai Debat Panjang, Begini Kata Menko Darmin soal Proyek LRT

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan perkembangan terbaru menyoal pembangunan proyek light rapid transit (LRT) atau kereta ringan.
Menurutnya, dalam rapat pembangunan LRT tadi sempat diwarnai beda pendapat antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, maupun dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Setelah diwarnai dengan perdebatan panjang, sambung Darmin, akhirnya telah diputuskan bersama mengenai pembanguan sarana dan perawatan proyek LRT.
"Jadi kami tadi udah rapat koordinasi lagi. Memang tadi agak ada berbeda pendapat mengenai pembangunan. Jadi yang dibangun untuk kereta ringan ada prasarananya, relnya. Bangun relnya kan di atasnya, bukan di bawah. Kedua ada sarananya, keretanya, perawatannya dan sebagainya. Tadinya disatukan sekarang dipecah dua," papar Darmin di kantornya, Jakarta, Kamis (20/8).
Selain itu sudah diputuskan, untuk prasarana LRT di Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) akan dikerjakan oleh PT Adhi Karya. Sedangkan untuk prasarana di Jakarta akan dikerjakan oleh PT JakPro.
Sementara untuk Perpres pengerjaan proyek LRT, pihaknya mengatakan segera akan memberikannya kepada Presiden Joko Widodo.
"Sebenarnya beberapa hari lalu udah hampir selesai. Tinggal satu persoalan lagi. Mengenai LRT itu kami udah tinggal buat Perpresnya, mestinya paling lambat besok (Jumat, 21/8) udah bisa kirim ke presiden," tutupnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan perkembangan terbaru menyoal pembangunan proyek light rapid transit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun
- Regulasi THR Bagi Mitra Pengemudi Online Dinilai Menghambat Pertumbuhan Industri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari
- Terima Gratifikasi Rp21,5 Miliar, Eks Pejabat Pajak Ini Jadi Tersangka KPK