Djaduk Ferianto Sempat Kesemutan Sebelum Meninggal, Ketahui Gejalanya
Namun, serangan jantung tidak menimbulkan gejala bicara pelo. Bicara tidak jelas atau pelo biasanya ditimbulkan oleh stroke. Sayangnya, tidak dijelaskan secara pasti bagaimana maksud dari bicara tidak jelas itu. Sebab, bisa saja yang dimaksud dengan bicara tidak jelas atau meracau kesakitan dan bukannya pelo.
Jika benar bicara tidak jelasnya itu seperti pelo, maka ada risiko Djaduk Ferianto terserang stroke.
“Stroke itu sendiri dibagi menjadi dua. Ada yang terjadi akibat pembuluh darah tersumbat dan ada yang terjadi karena pembuluh darah sudah pecah. Penyebab meninggal mendadak biasanya karena stroke akibat pecah pembuluh darah,” jelas dr. Arina.
Penderita stroke akibat pecah pembuluh darah akan terjatuh tiba-tiba begitu serangan terjadi. Ada yang hanya kehilangan kesadaran (pingsan), tetapi ada juga yang langsung meninggal. Penderita kondisi ini kerap kali memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkendali.
Penyakit dengan gejala kesemutan seperti yang dialami Djaduk Ferianto sebelum meninggal antara lain adalah serangan jantung dan penyakit stroke.
Namun, itu bukanlah penyebab pasti karena masih menunggu pernyataan resmi dari pihak rumah sakit yang menangani kematiannya. Meski begitu, semoga masyarakat bisa lebih menjaga kesehatannya untuk meminimalkan risiko kematian mendadak akibat penyakit kronis tertentu.(HNS/RPA/klikdokter)
Gejala-gejala seperti ini mirip dengan apa yang sempat dialami Djaduk Ferianto sebelum menghembuskan napas terakhir.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Brawijaya Hospital Saharjo Memiliki Layanan Terpadu BraveHeart
- Simak, IDI Enarotali Beri Informasi Pengobatan yang Tepat bagi Penderita Angin Duduk
- 5 Khasiat Air Garam yang Bikin Kaget, Berat Badan Bakalan Ambyar
- Jangkau Masyarakat Pinggiran, Fisiohome Beri Layanan Gratis di Rusunawa Sumur Welut
- Waspadai Penyakit Strok dan Penanganannya
- Jatim Peringkat 6 Kasus Kanker Jantung dan Stroke, Luluk Sentil Khofifah