Djan Faridz Bilang Muktamar VIII PPP Itu...
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz tak tergugah untuk bergabung dengan Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, yang baru dibuka Presiden Joko Widodo pada Jumat (8/4) sore.
Terbukti, saat dimintai tanggapan soal Muktamar yang diadakan pengurus Muktamar Bandung pimpinan Suryadharma Ali (SDA) dan Sekjen Romahurmuziy, bahkan dihadiri sesepuh partai berlambang Kabah, KH Maimun Zubair, Djan tidak mau tahu.
"Muktamar itu muktamar yang tidak berkaitan dengan kami. Kami tidak dalam posisi mengomentari muktamar orang lain," jawab Djan, melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Sambutan lebih keras datang dari Humprey Djemat, yang merupakan waketum PPP hasil Muktamar Jakarta. Dia menegaskan kepegurusannya yang telah mengantongi putusan Mahkamah Agung (MA), dikerdilkan penguasa.
"Sekarang menjadi jelas kekuatan hukum dikerdilkan oleh kekuasaan penguasa. Namun saya yakin akhirnya kezaliman tidak akan bertahan lama. Kebenaran berdasarkan hukum yang akan muncul sebagai pemenang," kata Humprey kepada wartawan di Jakarta.
Dia juga mengingatkan bahwa Muktamar VIII di Asrama Haji bukan muktamar islah, hanya namanya islah tapi muktamar yang direkayasa sebagai islah.
"Selama kubu Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz dikucilkan maka islah sejati tidak pernah ada. Sampai kapanpun putusan MA No 601 yang telah berkekuatan hukum tetap selamanya eksis," pungkasnya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Rilis Kinerja Pengawasan Selama 2024 dalam Dukung Asta Cita
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Tidak Sepakat dengan Prabowo, Gus Falah: Koruptor Tetap Dihukum dan Uang Rasuah Disita
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- ASDP Siap Layani Penyeberangan 3 Juta Penumpang Selama Libur Nataru
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM