Djan Faridz Haramkan Muktamar Kubu Romi di Asrama Haji
jpnn.com - JAKARTA - Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz menyatakan bahwa dirinya tak akan hadir pada muktamar partai berlambang Kakbah itu pada 8-11 April di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Ketua umum PPP versi muktamar Jakarta itu menyebut muktamar yang digelar kubu M Romahurmuziy itu merupakan tindakan ilegal.
Djan mengatakan, muktamar PPP versi Romi -sapaan Romahurmuziy- bertentangan dengan hukum. Bahkan Djan mengaku tak diundang untuk hadir pada muktamar itu.
"Tapi andaikata kami diundang, kami tidak akan datang karena pertemuan yang melawan hukum itu sifatnya haram," kata Djan dalam jumpa pers di kantor DPP PPP, Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (3/4).
Djan menambahkan, Romi tak punya dasar hukum untuk menggelar muktamar. Mantan menteri perumahan rakyat itu juga mempersoalkan alasan Romi menyelenggarakan muktamar karena memakai dasar kepengurusan hasil muktamar Bandung, 2011.
Menurut Djan, kepengurusan PPP hasil muktamar Bandung sebenarnya sudah demisioner. Namun, katanya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ternyata memperpanjang kepengurusan PPP hasil muktamar Bandung.
"Tiba-tiba Menkum HAM buat lagi akta baru. Beliau terbitkan akta baru yang menghidupkan almarhum orang tua kita yang sudah meninggal (SK Muktamar Bandung). Itulah muktamar zombie," tuturnya.(dna/jpg/ara/JPNN)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung