Djarot Diusir usai Jumatan, Wasekjen PBNU Lontarkan Kecaman
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hery Haryanto Azumi mengecam aksi pengusiran terhadap calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Djarot diusir setelah salat Jumat di Masjid Jami Al-Atiq, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4).
"Tindakan itu tidak bisa dibenarkan apalagi karena alasan politik," terang Hery.
Mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menjelaskan, aksi sekelompok orang tersebut jauh dari nilai-nilai Islam.
"Karena ini wajib, seharusnya kita semua berusaha mengajak orang untuk salat Jumat. Bukan sebaliknya mengusir orang yang mau melaksanakan salat Jumat," ujar pria asal Trenggalek, Jawa Timur itu.
Hery menambahkan, saat ini sejumlah kalangan sedang berupaya menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang toleran.
"Makanya, aksi seperti itu bisa merusak upaya dan kerja keras kita dalam menciptakan kehidupan yang toleran. Aksi intolerasi dipastikan akan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara kita," tuturnya.
Menurut Hery, aksi tersebut cenderung mengarah pada praktik radikal.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hery Haryanto Azumi mengecam aksi pengusiran terhadap calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
- Hendak Kampanye di Banyumas, Jokowi & Ahmad Luthfi Salat Jumat di Tegal
- Bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil, Ridwan Kamil Minta Didoakan, Alhamdulillah
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Gus Salam: Pra-MLB NU Digelar di Surabaya
- PBNU: Santri Harus Terus Berjuang untuk Kebaikan Negeri
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU