Djarot: Islam Itu Mengajak, bukan Mengejek
jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pendukungnya untuk tetap tenang menghadapi setiap bentuk ancaman dan intimidasi jelang pilkada di ibu kota putaran kedua. Pendamping Basuki T Purnama pada Pilkada DKI itu pun mengingatkan pendukungnya bahwa Indonesia sebagai negara majemuk menghormati setiap perbedaan.
Djarot mengatakan hal itu ketika menyampaikan kata sambutan pada pengajian bulanan Majelis Taklim An Nisaa di Jalan Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3). Kepada umat Islam, Djarot menegaskan bahwa agama yang dianutnya mengusung toleransi yang tinggi.
"Islam itu penuh kasih sayang rahmatan lil alamin. Islam itu mengajak bukan mengejek," ujarnya.
Mantan Wali Kota Blitar itu menambahkan, Islam juga tidak mengajarkan caci maki. "Islam itu merangkul, bukan memukul. Islam itu mengasihi, menyayangi bukan mencaci maki," paparnya.
Tak jauh dari lokasi pengajian, ada aksi penolakan warga terhadap kehadiran Djarot. Pasalnya, politikus PDIP itu menjadi pendamping Ahok -panggilan Basuki T Purnama- yang kini menjadi terdakwa penodaan agama.
Bahkan sebelumnya, warga setempat mengaku diintimidasi oleh aktivis Front Pembela Islam (FPI). Aktivis FPI yang datang pada Minggu (19/3) malam meminta warga setempat membatalkan kegiatan pengajian yang akan dihadiri Djarot itu.(uya/JPG)
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pendukungnya untuk tetap tenang menghadapi setiap bentuk ancaman dan intimidasi jelang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan