Djarot: Meski Ahok Ditahan, Gagasannya Tetap Abadi
jpnn.com, JAKARTA - Masa jabatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI seharusnya berakhir pada Oktober, setelah kalah pada pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, Ahok telah dinonaktifkan setelah ditahan imbas perkara penodaan agama.
Setelah itu, Djarot Saiful Hidayat, yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI. Menurut Djarot, meski Ahok kini berada di dalam penjara, namun hal itu tidak menyebabkan gagasannya terkurung.
"Meski sekarang Pak Ahok ditahan, namun gagasan, pemikiran, dan praktik-praktik kerjanya akan tetap abadi dan bisa dinikmati oleh seluruh warga Jakarta," kata Djarot di Ancol, Jakarta, Selasa (16/5).
Setelah mengemban jabatan sebagai Plt Gubernur DKI, mantan Wali Kota Blitar itu mengaku, tidak bisa bersantai-santai. Pasalnya, ada banyak pekerjaan yang harus dibereskan hingga Oktober 2017. "Karena waktunya cuma lima bulan ke depan. Tidak ada hari libur, tidak apa-apa," ucap Djarot.
Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei lalu. Dia dinilai terbukti melakukan penodaan agama sebagaimana diatur di dalam Pasal 156 a KUHP. Ahok menyatakan banding atas vonis tersebut.
Setelah mendengarkan vonis hakim, Ahok langsung diboyong ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Dia langsung dipindahkan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada 10 Mei dini hari. (gil/jpnn)
Masa jabatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI seharusnya berakhir pada Oktober, setelah kalah pada pilkada DKI Jakarta 2017.
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok