Djarot Sebut Sekolah Partai di Indonesia tak kalah Hebat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan kader terbaik pernah dikirim Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk belajar mengenai Sekolah Partai di China, Jerman, dan Australia.
Menurut Djarot, saat ini pun, Indonesia, khususnya PDI Perjuangan memiliki Sekolah Partai dengan standar dan kualitas yang sama.
"Ke depan, Sekolah Partai di manejemen secara baik sehingga berfungsi baik," kata Djarot saat membuka Sekolah Partai pendidikan untuk Kader Madya DPP PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/9).
Djarot menuturkan Sekolah Partai ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta yang mengikuti telah dilakukan tes PCR dan sebelum kelas dibuka diterapkan tes antigen. Sejauh ini, sudah tiga peserta yang gagal mengikuti Sekolah Partai karena positif Covid-19. Mereka perwakilan dari Sumatera Utara, NTT, dan Papua.
"Dari 65 peserta, 15 peserta perempuan dan 50 laki-laki. Semua sudah tes antigen, peserta, panitia, dan DPP," kata Djarot.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan aula Sekolah Partai bisa menampung 220 orang. Sementara ranjang susun bisa menampung 250 orang. Namun, karena protokol kesehatan, fasilitas itu hanya diisi 65 kader partai.
Mengenai ranjang susun, kata Djarot, terdapat filosofinya. Di mana pada rezim Orde Baru, Megawati pernah tidur di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Tempat tidur susun asrama tersebut lebih parah dibandingkan fasilitas Sekolah Partai PDIP saat ini.
"Ketika senang dan menang, kami juga ingat perjuangan pahlawan yang berdarah-darah, pejuang partai yang susah payah membangun partai ini," jelas dia.
Djarot juga menyatakan para peserta akan dikarantina selama kegiatan Sekolah Partai berlangsung.
Mengenai isi materi Sekolah Partai, lanjut Djarot, akan diisi oleh pemateri berpengalaman dari internal partai dan para pakar. Nantinya, semua peserta akan meresume paparan tersebut. "Yang berhak akan dapat surat sertifikat," jelas dia.
Di samping itu, Djarot juga mengingatkan para kader partai untuk merenungi permintaan Megawati. Meski PDIP sudah menang dua kali pemilu dan lembaga survei menempatkan partai di posisi utama, tetapi kader harus terus bekerja.
"Justru di momentum seperti inilah kaderisasi dan penguatan struktur partai, disiplin partai menemukan momentum," imbuh dia.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan para peserta yang hadir kali ini merupakan kader pilihan.
Pelaksanaan Sekolah Partai tingkat madya atau nasional ini merupakan kelanjutan kaderisasi tingkat pratama yang sudah dilaksanakan seluruh DPD se-Indonesia.
"Sekarang diadakan tingkat madya agar nanti kemudian dalam waktu tiga bulan ke depan secara masif diadakan kaderisasi di tingkat daerah-daerah untuk madya, kemudian bersamaan sebulan sesudah kaderisasi ini, di tingkat nasional juga dilakukan kaderisasi di tingkat nasional di Sekolah Partai ini," kata Hasto.
Dalam acara tersebut, Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dia didampingi Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.
Sementara itu, Hasto berada di Lenteng Agung bersama Kepala Sekolah Partai PDIP Komaruddin Watubun, Wasekjen Sadarestuwati, dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Sukur Nababan, serta Ribka Tjiptaning. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan bukan hanya China, Jerman, dan Australia yang memiliki Sekolah Partai, Indonesia pun ada.
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga
- Cerita Risma soal Penutupan Dolly hingga Ungkap Silsilah Keluarganya
- Megawati Merasakan Getaran Kasih Risma yang Bisa Mengubah Jawa Timur
- Perkuat Risma-Hans, Hasto Konsolidasikan Gerakan di Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi
- Berhasil Finis Lari 10K, Hasto PDIP Langsung Sindir Jokowi
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal