Djarot-Sihar Representasi Komplet Keberagaman Sumut
jpnn.com, JAKARTA - Komposisi penduduk Provinsi Sumatera Utara dinilai menguntungkan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Pasalnya, pasangan itu lebih komplet merepresentasikan berbagai warna di Sumut.
BPS mencatat Sumatera Utara dihuni etnis Batak (44,57 persen), Jawa (33,28 persen), Nias (7,03 persen), Melayu (5,95 persen), Tionghoa (2,62 persen), Minangkabau (2,57 persen), dan Aceh (1,02 persen).
Djarot yang berdarah Jawa dan seorang muslim berpengalaman menjadi kepala daerah di Blitar dan DKI Jakarta. Sedangkan Sihar adalah pengusaha dan tokoh sepak bola nasional berdarah Batak kental kelahiran Jakarta.
Karena itu, duet Djarot-Sihar paling berpeluang menggarap suara dari pemilih beretnis Batak dan Jawa, serta pemeluk Islam dan Kristen.
Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) yang didukung PKS, Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura, dan NasDem, sebenarnya juga cukup mewakili keanekaragaman Sumut. Edy yang kelahiran Aceh berduet dengan Ijeck yang lahir di Medan dan beragama Islam.
Namun, pasangan ini terganggu atas dugaan korupsi dana interpelasi kepada puluhan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 yang diduga melibatkan Ijeck. Ijeck bahkan telah diperiksa KPK beberapa kali.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, pasangan Djarot-Sihar juga berpeluang besar mendapat limpahan suara dari pendukung JR Saragih-Ance Selian karena alasan sosiologis.
"Kecenderungannya akan lebih menguntungkan Djarot-Sihar," ujar Qodari di Jakarta, Minggu (17/6).
Pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dinilai lebih komplet merepresentasikan berbagai warna di Sumut.
- Soal Peluang Edy-Hasan di Pilkada Sumut, Sekjen PDIP Bilang Begini
- 'Selamat Datang di Blok Medan': Melihat Pertarungan Pilkada di Luar Jawa
- Hasto PDIP Menjamin Tak Ada Kotak Kosong di Pilkada Jatim dan Sumut
- Berpeluang Pasangan dengan Bupati Asahan, Bobby: Titik Terang
- Bobby Dapat Dukungan Banyak Parpol, Jokowi Beri Penjelasan, Ternyata!
- Bobby Bakal Melawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut? Djarot: Tergantung PDIP