Djarot tak Terima Ahok Diperlakukan Seperti Kriminal
jpnn.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku geram Basuki Tjahaja Purnama yang diperlakukan seperti kriminal.
Hal itu Djarot sampaikan berkaitan dengan perkara penodaan agama yang menjerat Ahok, sapaan Basuki.
Ahok langsung dimasukan ke penjara setelah mendengar putusan dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei lalu.
Dia dihukum dua tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama seperti yang diatur di dalam Pasal 156 a KUHP.
Setelah persidangan, Ahok diboyong ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Namun, dia dipindahkan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Saya tidak bisa terima dia diperlakukan seperti seorang kriminal. Begitu didor langsung masuk tahanan. Ini sangat tidak manusiawi," kata Djarot di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (16/5).
Mantan Wali Kota Blitar itu menyatakan, Ahok telah melakukan tindakan positif selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, sambung Djarot, Ahok termasuk sosok pekerja keras.
"Saya tahu betul kerjanya luar biasa. Pulang kantor jam 21.00 atau 22.00 WIB, itu pun masih membawa berkas," tutur Djarot.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku geram Basuki Tjahaja Purnama yang diperlakukan seperti kriminal.
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan