Djarot Yakini Pembakaran Karangan Bunga Ada Kaitan dengan Pilkada
jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan aksi pembakaran karangan bunga dari warga yang ditujukan untuk dia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, karangan bunga itu tak menganggu aksi May Day yang berlangsung Selasa (1/5).
“Ini maksudnya apa? Salahnya bunga itu apa pada mereka?” kata Djarot di Lapangan parkir eks IRTI Monas, Jakarta, Selasa (2/5).
Menurut dia, kalimat yang terdapat di dalam karangan bunga tidak mengandung ujaran kebencian. Karenanya, karangan bunga yang banyak jumlahnya itu tidak perlu dibakar.
“Apakah ucapan-ucapan itu menyakiti hati mereka? Apakah ucapan-ucapan itu mengandung unsur-unsur ujaran kebencian, unsur-unsur SARA? Kan tidak, ya,” tuturnya.
Politikus PDI Perjuangan itu pun menilai aksi pembakaran karangan bunga merupakan perbuatan yang tidak baik. Dia menyayangkan aksi May Day justru diwarnai dengan peristiwa pembakaran karangan bunga.
“Saya prihatin dengan demo yang sebetulnya bisa berjalan dengan damai, kondusif, yang benar-benar memperjuangkan hak buruh dan dinodai hal-hal seperti itu, tidak baik,” ujar mantan Wali Kota Blitar itu.
Djarot menambahkan, karangan bunga dikirimkan dengan rasa cinta. Karenanya, pelaku pembakaran seharusnya bisa menghargai itu.
“Sebetulnya harus introspeksi diri. Kita harus lebih arif, santu, saling menghargai. Jangan kemudian mengumbar kemarahan,” ucap Djarot.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan aksi pembakaran karangan bunga dari warga yang ditujukan untuk dia dan Basuki Tjahaja
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta