DJBC Tahan 50 Ton Bahan Peledak Asal Malaysia
Rabu, 22 Desember 2010 – 10:05 WIB
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil menggagalkan masuknya 50 ton bahan peledak asal Malaysia. Dalam rilis resmi DJBC, Rabu (22/12), disampaikan bahwa terungkapnya penyelundupan barang berbahaya ini berlangsung setelah patroli bea cukai Tanjung Balai Karimun mencurigai sebuah kapal barang berbendera Indonesia yang melintas di perairan Laut Cina Selatan. Disebutkan Evi pula, saat ini kapal, muatan dan ABK-nya, telah menjalani penahanan guna proses penyelidikan. Sementara kerugian negara dari penyelundupan barang berbahaya ini, diperkirakan mencapai Rp 2 miliar terhitung dari kerugian immateriil di bidang Hankam dan ekosistem alam.
Disebutkan, sekitar pukul 12.00 WIB, kapal patroli (bernomor) BC 6003 itu menangkap di radar melintasnya sebuah kapal dengan nama KM Salbiana Jaya. Karena mencurigai muatan kapal, patroli BC pun melakukan penyegatan. Hasilnya, kapal dengan nakhoda berinisial 'TB' bersama 14 orang ABK itu, diketahui membawa barang berbahaya dan terlarang.
Baca Juga:
"Muatannya sekitar 2.000 karung, masing-masing seberat 25 kg. Isinya 50 ton bahan baku peledak jenis ammonium nitrate, asal Malaysia tujuan Sulawesi. Ammonium nitrate merupakan bahan baku peledak jenis high exsplosive dan hanya bisa melewati jalur impor setelah melalui rekomendasi dari Polri dan Menteri Pertahanan. Namun yang ini mereka tidak memiliki dokumen resmi," ungkap Kepala Humas DJBC, Evi Suhartantyo, kepada wartawan di Jakarta.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil menggagalkan masuknya 50 ton bahan peledak asal Malaysia.
BERITA TERKAIT
- Bawa Senjata Api di Pelabuhan Ambon, Pria 77 Tahun Ditangkap Tim Gabungan
- Prostitusi di Banda Aceh Terungkap Setelah Si Wanita Dianiaya Pelanggan
- Video Syur KN dan MA Sempat Viral, Ini Perkembangan Kasusnya
- Oknum Kades di Karawang Ini Diburu Polisi, Begini Kasusnya
- Sudah Dikepung TNI-Brimob, Pelaku Penembakan Polisi Militer Bisa Kabur
- Oknum Polisi Aiptu INS Diduga Terlibat Penggelapan Mobil Rental