DK PBB Resmi Kutuk Rezim Assad
Tank Militer Syria Kembali Tembaki Warga, 45 Tewas
Jumat, 05 Agustus 2011 – 21:32 WIB
NEW YORK - Setelah melalui pembahasan yang alot, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Rabu lalu (3/8) waktu AS atau kemarin WIB (4/8) akhirnya secara resmi mengeluarkan pernyataan mengutuk represi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dalam menghadapi demonstran pro reformasi di Syria. Sejumlah kalangan memperkirakan keputusan itu bisa berujung pada intervensi militer seperti terjadi di Libya.
DK PBB memang tidak sampai mengeluarkan resolusi terkait Syria. Tetapi, pernyataan tersebut adalah kecaman tegas pertama yang dikeluarkan DK PBB. Rusia sebagai sekutu terdekat Syria juga mendukung. Bahkan, seluruh anggota DK yang berjumlah 15 negara (lima anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap) menyepakati kecaman tersebut.
Baca Juga:
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari markas PBB di New York, AS, DK mendesak Syria menghormati hak asasi manusia (HAM) dan mematuhi kewajiban seperti diatur dalam hukum internasional. DK PBB menyesalkan pula pemerintahan Assad yang dinilai tidak konsisten untuk memenuhi janji reformasi yang pernah disampaikannya kepada rakyat Syria.
Pernyataan itu dikeluarkan DK PBB saat militer Syria terus menyerang dan menduduki Kota Hama, pusat aksi perlawanan anti pemerintah, yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa. Puluhan orang tewas setelah tank-tank militer melepaskan tembakan ke arah para demonstran saat menuju Lapangan Assi, di pusat kota berpenduduk 800 ribu jiwa tersebut.
NEW YORK - Setelah melalui pembahasan yang alot, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Rabu lalu (3/8) waktu AS atau kemarin WIB (4/8)
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer