DK PBB Resmi Kutuk Rezim Assad
Tank Militer Syria Kembali Tembaki Warga, 45 Tewas
Jumat, 05 Agustus 2011 – 21:32 WIB
Dalam pernyataan tersebut, DK PBB meminta kelompok oposisi untuk menahan diri pula dengan tidak menyerang institusi negara. "Kami mendesak agar semua bentuk aksi kekerasan dihentikan. Semua pihak diminta untuk menahan diri agar tidak terjadi tindakan saling menyerang dan balas dendam," seru DK PBB lewat pernyataan itu.
Sikap resmi yang dikeluarkan lembaga utama PBB itu lebih lunak daripada yang diinginkan oleh negara-negara Eropa. Selain Prancis dan Inggris sebagai anggota tetap, wakil Eropa di DK PBB saat ini adalah Jerman, Portugal, dan Bosnia Herzegovina (anggota tidak tetap). Eropa justru mendesak dikeluarkannya sebuah resolusi yang lebih kuat untuk mengutuk pemerintah Syria. Mereka juga mendesak agar dilakukan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM di Syria oleh rezim Assad.
Kalimat kecaman tersebut merupakan bentuk kompromi terhadap desakan Rusia dan Tiongkok yang menuntut agar isi pernyataan tersebut dibuat dengan prinsip seimbang. Dengan kata lain, pernyataan DK PBB diminta untuk tidak sekadar menyalahkan pemerintah atau kelompok oposisi atas meletusnya aksi kekerasan di Syria lima bulan terakhir.
Kelompok HAM melaporkan, sedikitnya 140 warga sipil ditembak mati tentara Syria dalam demo anti pemerintah pada Minggu lalu (31/7). Seratus orang di antaranya tewas di Hama. Pada dua hari pertama Ramadan atau Senin (1/8) dan Selasa lalu (2/8), sedikitnya 27 warga sipil juga tewas.
NEW YORK - Setelah melalui pembahasan yang alot, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Rabu lalu (3/8) waktu AS atau kemarin WIB (4/8)
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer