DK PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza
jpnn.com - GAZA - Hari Raya Idulfitri membawa perubahan di Jalur Gaza kemarin (28/7). Setidaknya, untuk sementara, tidak ada tembakan roket Hamas atau militan Gaza ke wilayah Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun berjanji tidak memulai serangan jika militan tidak memprovokasi.
Setelah menolak perpanjangan gencatan senjata yang diajukan Israel malam sebelumnya, giliran Hamas yang menyerukan gencatan senjata pada Minggu malam waktu setempat (kemarin dini hari WIB). Seruan itu terkait perayaan Idul Fitri. Kelompok-kelompok militan Gaza menyambut baik seruan Hamas tersebut.
Selang beberapa jam kemudian, ketenangan merajai perbatasan Israel dan Palestina. Desing peluru dan dentum meriam tidak terdengar. Hujan roket berakhir dan IDF pun menahan diri untuk tidak menyerang.
"Gencatan senjata atau pengurangan serangan ini bersifat dinamis. Jika kami rasa perlu, kami akan melancarkan serangan balasan," kata Brigjen Motti Almoz, juru bicara militer Israel.
Selama sembilan jam pertama, hanya ada satu serangan roket Hamas ke Ashkelon, kota pelabuhan di bagian selatan Israel. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan berarti. Tapi, militer Israel sempat menggerakkan tank-tanknya ke perbatasan dan melepaskan beberapa tembakan. Untung, insiden itu tidak berbuntut panjang. Hamas dan militan Gaza serta IDF menahan diri dan tidak melanjutkan konflik.
Untuk sementara, Gaza bebas serangan. Masyarakat muslim Palestina bisa merayakan Idulfitri dengan tenang. Pemandangan normal terlihat di sudut-sudut Gaza. Bocah-bocah Palestina bisa berlarian atau membeli mainan tanpa takut terjangan peluru nyasar. Sementara itu, para orang dewasa mengunjungi makam para kerabat yang telah meninggal.
Dini hari kemarin (28/7) Dewan Keamanan (DK) PBB menerbitkan resolusi baru untuk Israel dan Palestina. Dalam resolusi tersebut, DK mengharuskan dua kubu yang berseteru di Gaza itu menghentikan serangan. Gencatan senjata atas nama kemanusiaan tersebut, menurut DK, harus terwujud supaya umat muslim Palestina bisa merayakan hari raya dengan semestinya.
Sebelum resolusi DK PBB terbit, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menelepon Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Orang nomor satu Gedung Putih tersebut mendesak Israel mewujudkan gencatan senjata tanpa syarat. Bahkan, Obama berharap gencatan senjata terkait Idul Fitri itu bisa berlaku permanen.
GAZA - Hari Raya Idulfitri membawa perubahan di Jalur Gaza kemarin (28/7). Setidaknya, untuk sementara, tidak ada tembakan roket Hamas atau militan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer