DKI Jaga Aliran Sampah

DKI Jaga Aliran Sampah
DKI Jaga Aliran Sampah
Kendati demikian, dirinya juga berharap penyaring sampah terdapat di seluruh titik aliran sungai yang ada di wilayah Jakarta Pusat. Dia mencontohkan, aliran di kawasan Cideng dari arah Tanah Abang sangat memerlukan penyaring sampah. “Sampah dari kawasan Tanah Abang membuat sungai menjadi kumuh. Kami juga sudah mengusulkan ke dinas,” ungkap Agus.

Jika kondisi aliran sungai bersih, tambah Agus, secara otomatis akan mengurangi beban aparat dalam normalisasi aliran sungai. “Walaupun itu tugas pokok di tingkat dinas, namun aparat di suku dinas juga akan terbantu seperti dalam hal menghadapi penilaian Adipura,” tukasnya.

Sekadar diketahui, saringan sampah otomatis mulai digunakan di Jakarta sejak 2004 lalu. Lebih dari 76.385 meter kubik mampu diangkat dari sungai.

Menurut Dohar, beberapa kali di Jakarta memang menghasilkan sampah yang cukup fantastis diantaranya kali Printis, Jakarta Timur setiap bulannya lebih dari 950 meter sampah. Bila mesin ini telah bekerja sejak bulan Januari 2006 berarti mesin ini hingga saat ini sudah dapat mengangkut sampah kurang lebih 41,000 meter kubik sampah.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Budi Widiantoro, pemeliharaan aliran sungai sangat penting untuk minimalisasi menumpuknya sampah yang terbawa arus. Mengingat sedikitnya 76.383 meter kubik sampah diangkut setiap hari dari sejumlah kali yang mengalir di ibu kota. Sampah-sampah itu diangkat dari sejumlah saringan sampah otomatis yang dipasang di 17 lokasi.

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mulai belajar dari kesalahan menangani problem banjir. Tahun ini, otoritas pengelola wilayah ibu kota mulai memikirkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News