DKI JAKARTA : Yang Dapat Nilai 10 Naik, Tapi Yang Tidak Lulus Juga Meningkat
Kamis, 29 April 2010 – 13:11 WIB
JAKARTA - Menurunnya persentase jumlah siswa DKI yang lulus ujian nasional (UN) tahun ini masih menunai kontroversi. Faktor penyebab menurunnya jumlah siswa yang tidak lulus masih terus dilakukan analisis. Agar tahun depan bisa dilakukan perbaikan. Namun, dilihat dari sisi mata pelajaran, kualitas siswa DKI ternyata lebih unggul tahun ini dibanding tahun lalu. Jumlah perolehan angka 10 meningkat drastis.
’’Saya juga bingung. Siswa yang mendapatkan nilai 10 untuk mata pelajaran tertentu meningkat drastis. Nilai rata-rata per jurusan juga naik. Tapi kuantitas kelulusan justru turun,’’ ujar Kabid SMP SMA Amsani Idris, kemarin. Seperti jurusan IPA, jika tahun lalu angka rata-rata 7,19, tahun ini bisa mencapai 7,54. Lalu jurusan Bahasa, jika tahun lalu angka rata-rata 6,51, tahun 6,61. Khusus untuk jurusan IPS, jika tahun lalu 7,05, tahun ini turun menjadi 6,84.
Untuk nilai mata pelajaran yang mendapatkan angka 10, jurusan IPA, mata pelajaran Matematika jika tahun lalu yang mendapatkan angka 10 hanya 58 siswa, tahun ini sebanyak 263 siswa. Mata pelajaran Bahasa, jika tahun lalu tidak ada yang mendapatkan nilai 10, tahun ada tujuh siswa yang mendapatkan nilai 10. Mata pelajaran Fisika, jika tahun lalu yang mendapatkan nilai 10 hanya 22 siswa, tahun ini ada 50 siswa.
Untuk jurusan IPS, mata pelajaran Matematika yang mendapatkan nilai 10 tahun lalu sebanyak 55 siswa. Tahun ini sebanyak 178 siswa. Mata pelajaran Bahasa Inggris, tahun lalu yang mendapatkan angka 10 dua siswa. Tahun ini tiga siswa. Untuk jurusan Bahasa, mata pelajaran Matematika yang mendapatkan nilai 10 ada tiga siswa. Tahun lalu tidak ada satupun.
’’DKI memang turun. Tapi angka nasional kan juga turun. Banyak daerah yang turun drastis. Kalau daerah lain naik, DKI sendiri yang turun, itu baru persoalan. Sudah bisa disebut kualitasnya turun,’’ katanya.Untuk mencari solusi atas banyaknya siswa yang tidak lulus tersebut, Dinas Pendidikan DKI akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk dimintai laporan secara menyeluruh. Berapa siswa yang tidak lulus, mata pelajaran apa, dan faktor penyebabnya apa. Sehingga, para kepala sekolah diminta bersama guru sekolah untuk melakukan pendekatan kepada siswa dan orangtua siswa. Mengingat tidak menutup kemungkinan, tidak lulusnya siswa lantaran faktor individu siswa. Seperti tahun lalu, ada siswa yang cukup menonjol dalam proses belajar mengajar di sekolah, namun tidak lulus ujian. Ternyata, faktor penyebabnya, siswa tidak terlalu percaya diri dengan kemampuannya. “Faktor sempitnya persiapan ujian juga bisa saja kan. Atau faktor sulitnya materi UN. Atau juga karena masih ada ulangan menjadikan siswa tidak berjuang mati-matian saat ujian utama dan susulan. Ini semua sedang kami analisis. Apa penyebab sebenarnya,” terangnya.
JAKARTA - Menurunnya persentase jumlah siswa DKI yang lulus ujian nasional (UN) tahun ini masih menunai kontroversi. Faktor penyebab menurunnya jumlah
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut