DKI Makin Bingung Ditangan Ahlinya

DKI Makin Bingung Ditangan Ahlinya
DKI Makin Bingung Ditangan Ahlinya
Pihak Organda bersedia untuk meningkatkan pelayanan, bahkan mereka tidak keberatan jika dipasang AC. Tapi pasti ada konsekuensinya, yakni kenaikan tarif. Hal yang seperti inilah yang membutuhkan komunikasi secara intensif,’’ tutur politisi asal Partai Gerindra itu.

Salah satu bentuk trasportasi yang belum maksimal, sambung Andika, yakni pelayanan busway. Hal itu terjadi lantaran Dinas Perhubungan tidak mendelegasikan wewenang pengelolaan busway kepada BLU Transjakarta. ’’Pengelolaan busway ini sangat lemah koordinasi antara instansi terkait. Bahkan, Dinas Perhubungan terlalu mengulur-ngulur kewenangan kepada BLU. Akibatnya, BLU tidak murni. Kepala dilepas, ekornya dipegang,’’ tambah dia.

Andika memberikan batas waktu agar pengelolaan busway diserahkan kepada BLU secara utuh. ’’Kita deadline, sebelum operasional koridor 9 dan 10 beroperasi, tidak ada lagi buntut yang dipegang. Artinya sebelum tahun berakhir,’’ imbuhnya.

Hal senada diungkapkan anggota Komisi B Maman Firmansyah. ’’Kalau transportasi di Jakarta ini mau beres tidak terlalu sulit, asalkan ada kemauan dari penentu kebijakan,’’ pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengaku tidak punya wewenang memberikan punishment atau pengambilan keputusan untuk membuat transportasi Jakarta lebih baik.

JAKARTA - Kondisi transportasi ibu kota yang semrawut diyakini tak akan mampu diselesaikan dalam kurun waktu sepuluh tahun tanpa goodwill oleh Pemprov

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News