DKI Makin Bingung Ditangan Ahlinya
Senin, 14 Juni 2010 – 14:14 WIB
Pihak Organda bersedia untuk meningkatkan pelayanan, bahkan mereka tidak keberatan jika dipasang AC. Tapi pasti ada konsekuensinya, yakni kenaikan tarif. Hal yang seperti inilah yang membutuhkan komunikasi secara intensif,’’ tutur politisi asal Partai Gerindra itu.
Baca Juga:
Salah satu bentuk trasportasi yang belum maksimal, sambung Andika, yakni pelayanan busway. Hal itu terjadi lantaran Dinas Perhubungan tidak mendelegasikan wewenang pengelolaan busway kepada BLU Transjakarta. ’’Pengelolaan busway ini sangat lemah koordinasi antara instansi terkait. Bahkan, Dinas Perhubungan terlalu mengulur-ngulur kewenangan kepada BLU. Akibatnya, BLU tidak murni. Kepala dilepas, ekornya dipegang,’’ tambah dia.
Andika memberikan batas waktu agar pengelolaan busway diserahkan kepada BLU secara utuh. ’’Kita deadline, sebelum operasional koridor 9 dan 10 beroperasi, tidak ada lagi buntut yang dipegang. Artinya sebelum tahun berakhir,’’ imbuhnya.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi B Maman Firmansyah. ’’Kalau transportasi di Jakarta ini mau beres tidak terlalu sulit, asalkan ada kemauan dari penentu kebijakan,’’ pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengaku tidak punya wewenang memberikan punishment atau pengambilan keputusan untuk membuat transportasi Jakarta lebih baik.
JAKARTA - Kondisi transportasi ibu kota yang semrawut diyakini tak akan mampu diselesaikan dalam kurun waktu sepuluh tahun tanpa goodwill oleh Pemprov
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS