DKI Sarat Masalah, Gubernurnya Harus Luwes
Kamis, 23 Juni 2011 – 21:52 WIB
Memang, lanjut Bang Yos, masalah yang ada di Jakarta ini sangat banyak dan nyaris tidak ada henti-hentinya. Hal itu menurutnya dikarenakan Jakarta memang dibebani fungsi yang sangat banyak. Makanya untuk mengatasi permasalahan itu, menurutnya tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov DKI. Kembali dalam hal ini, ia manilai koordinasi merupakan kunci yang sangat penting.
Baca Juga:
"Karena terbebani fungsi yang banyak, (maka) menjadikan Jakarta sarat masalah. Ketika ada masalah yang tidak bisa ditangani oleh Pemprov DKI, misalnya masalah kependudukan, itu harus melibatkan campur tangan pusat," lanjutnya.
Bang Yos pun mencontohkan permasalahan pasca hari raya Idul Fitri, di mana sekitar 200-250 ribu jiwa datang ke DKI Jakarta. Ketika datang itu, mereka tanpa membawa apa-apa, baik itu pengetahuan maupun modal, dan nekad saja membawa anak-istri. "Itu karena mereka menganggap di tempat mereka tidak ada kehidupan. Kalau pemerintah pusat berbuat, tidak akan terjadi seperti ini. Pengemis banyak, gelandangan, dan sebagainya," katanya.
Sementara untuk masalah lalu lintas di Jakarta saat ini, Bang Yos pun mengakui sudah begitu memprihatinkan. Kemacetan begitu tinggi, sementara pertumbuhan jumlah kendaraan dan pertambahan ruas jalan tidak berimbang. "Kalau dibiarkan terus, bisa macet total dan menimbulkan malapetaka bagi Jakarta. Hal itu sudah diramal oleh banyak pengamat transportasi (sejak lama)," ujarnya.
JAKARTA - Tepat 22 Juni 2011, Jakarta berusia 484 tahun. Mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode, Sutiyoso, tak urung memiliki pandangan khusus mengenai
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS