DKP3 Ungkap Penyebab Kematian Puluhan Ton Ikan di Sungai Martapura
Kemungkinan adanya pengaruh lain, menurut Sulaiman bisa terjadi, seperti limbah batu bara yang mencemari. Namun kecil kemungkinan itu terjadi.
Sebenarnya, para petani ikan di sungai Martapura sudah hapal dengan kondisi saat ini, karena mereka sudah puluhan tahun menjadi petani ikan di sungai ini.
Terkait perhatian atas kejadian ini, menurut dia, DKP3 Banjarmasin akan terus melakukan pemantauan dan mencoba mengingatkan kembali agar para petani bisa menghitung kondisi air saat penebaran bibit ikan.
"Kelompok sebenarnya tahu saja hal seperti selalu mungkin terjadi. Kami mengingatkan kembali waktu penebaran bibit diatur, supaya jangan menemui situasi ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Gapoktan Tambak Ikan Banua Anyar sungai Martapura, Habhan berkata, dari 600 tambak milik 70 petani yang ada di sana, 400 tambak berisi ikan bawal yang sudah siap panen, namun tiba-tiba mati.
"Jadi ikan tambak kelompok kita yang mati ini sekitar 80 ton, kerugian kita mencapai Rp1,2 miliar," tuturnya.
BACA JUGA: Istri Suyadi Anwar Ditikam Perampok, Duit Ratusan Juta Melayang Plus Perhiasan
Entah apa yang terjadi sehingga puluhan ton ikan itu mati secara tiba-tiba, ucap dia, pihaknya hanya bisa menerka-nerka, kejadian itu akibat kondisi air yang buruk. Selebihnya mereka tak pernah mendapat informasi yang jelas dari instansi terkait.(antara/jpnn)
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin telah menemukan penyebab kematian puluhan ton ikan tambak di Sungai Martapura, Kalimantan Selatan, dalam pekan ini.
- Polda Kalsel Tangkap Anak Buah Gembong Narkoba Fredy Pratama, Sita 70 Kg Sabu-Sabu
- Enggak Menyangka, Mak-Mak Muda Ini Ternyata Bandar Narkoba
- Modus Tagih Utang, Pria di Banjarmasin Perkosa Tetangga
- Hadiri Maulid Nabi di Banjarmasin, Kaesang Pangarep Disambut Antusias Warga
- 2 Polisi Ini Dipecat Gegara Narkoba, RW Hadir di Lapangan Upacara, Lihat
- Detik-Detik Mbak ZA Melahirkan di Toilet, Bayi yang Menangis Langsung Dibekap, Innalillahi