DKPP Berhentikan 144 Penyelenggara Pemilu 2019

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menerima 1.027 aduan terkait dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2019.
Menurut anggota DKPP Ida Budhiati yang memaparkan Laporan Kinerja DKPP 2019, jumlah itu berdasarkan pengaduan yang diterima pada 2018 sebanyak 521 aduan, dan 2019 sebanyak 509 aduan.
"Aduan-aduan itu berkaitan dengan Pemilu 2019. Sebanyak 650 aduan atau 63,3 persennya layak disidangkan. Pengaduan melibatkan 2.455 penyelenggara pemilu sebagai teradu," ujar Ida dalam pesan elektronik yang diterima, Minggu (15/12).
Ida mengatakan, dari 650 aduan yang disidangkan, sebanyak 574 perkara telah diputus dan 74 perkara masih dalam proses sidang. Sebanyak 1.170 penyelenggara mendapatkan rehabilitasi, terbagi 632 penyelenggara pada 2018 dan 387 penyelenggara pada 2019.
Sedangkan jumlah penyelenggara yang mendapatkan sanksi, kata dia, 1.019 orang sanksi peringatan, 33 orang sanksi pemberhentian dari jabatan.
"Penyelenggara yang diberhentikan sementara mencapai 19 orang atau 0,8 persen. Jumlah penyelenggara diberhentikan tetap 144 orang dengan angka 5,9 persen," ucapnya.
Dari 19 orang yang diberhentikan sementara, tercatat 16 orang terkait pengaduan pada 2018 dan 3 orang terkait pengaduan 2019. "Sedangkan untuk kategori pemberhentian tetap, 101 dikenakan sanksi pada 2018 dan 43 penyelenggara pada 2019," katanya. (gir/jpnn)
DKPP memberhentikan dengan tetap 144 orang penyelenggara Pemilu 2019 karena melanggar kode etik.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP
- Buntut Pilkada Kukar Harus Diulang, Arief Puyuono Minta DKPP Pecat Seluruh Anggota KPU
- Komisioner KPUD Barito Utara Diduga Langgar Etik & Aturan, Terancam Dipecat
- Agustinus Tenau Mengadukan Penyelenggara Pemilu Maybrat kepada DKPP
- Tutup Mata atas Aduan Ribka Tjiptaning, Sejumlah Komisioner KPU Jabar Diperingatkan DKPP
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya