DKPP Berhentikan 9 Penyelenggara Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Kehormatan Peyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan secara tetap sejumlah penyelenggara pemilu dari empat daerah.
Sebab, penyelenggara pemilu itu dinilai melanggar kode etik pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 maupun 2017 lalu.
Penyelenggara yang diberhentikan adalah Linus Tabuni, Linus Bagau dan Serpianus Sondegau (Ketua dan Anggota KPU Intan Jaya, Papua).
Kemudian, Samuel Asmuruf (Panwaslih Kabupaten Maybrat, Papua Barat) dan Maria Kocu, Yohanes Homer, serta Semuel Yumte (KPU Maybrat).
Penyelenggara lain yang diberhentikan yaitu komisioner KPU Serdang Bedagai, Sumatera Utara Edi Susilo.
Sementara sekretarisnya, Suriadi dikembalikan ke instansi sebelumnya.
Sedangkan Kemas Khairul Muni disanksi tidak boleh lagi menjabat sebagai penyelenggara pemilu di masa yang akan datang.
“Sebagai catatan, yang dimaksud tidak lagi memenuhi syarat menjadi penyelenggara pemilu di masa datang itu sama artinya telah di-black list,” ujar Ketua Majelis DKPP Jimly Asshiddiqie saat membacakan putusan di Gedung DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (8/6).
Dewan Kehormatan Peyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan secara tetap sejumlah penyelenggara pemilu dari empat daerah.
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Muhammad Sarif-Moch Noer Gugat Hasil Pilkada ke MK dan Adukan KPU ke DKPP
- Tim Hukum Paslon Aurama Laporkan Belasan Komisioner Bawaslu di Sulsel ke DKPP
- DKPP Segera Gelar Dugaan Pelanggaran Kode Etik KPU Banyuasin dan Ogan Ilir
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- Timses RIDO Akan Laporkan Bawaslu ke DKPP Soal Pelanggaran di TPS Pinang Ranti