DKPP Pecat 43 Penyelenggara Pilkada, tapi Empat Perkara kok Disimpan?
jpnn.com - JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah menyidangkan 109 kasus dugaan pelanggaran kode etik. Dari jumlah tersebut, 105 perkara telah diketahui publik secara luas.
"Masih ada empat (perkara,red) yang sengaja belum kami umumkan (belum dibacakan dalam sidang putusan,red). Tahun depan saja," ujar Ketua DKPP Jimly Asshidiqqie, Kamis (24/12).
Dari 105 perkara yang telah dibacakan putusannya, kata Jimly, DKPP memberhentikan 43 orang. Penyelenggara yang dijatuhi sanksi peringatan 122 orang dan yang direhabilitasi nama baiknya karena tidak terbukti 278 orang.
"Ini berkaitan dengan pilkada semua. Kalau dipersentase, jumlah yang direhabilitasi 60 persen, artinya tidak terbukti. Sementara yang terbukti (melakukan pelanggaran kode etik,red) 40 persen," ujarnya.
Jumlah tersebut menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, cukup besar. Apalagi total penyelenggara yang diadukan mencapai 456 orang, dengan persentase yang dipecat mendekati angka 10 persen.(gir/jpnn)
JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah menyidangkan 109 kasus dugaan pelanggaran kode etik. Dari jumlah tersebut, 105 perkara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata