DKPP Pecat Empat Orang Penyelenggara Pilkada
jpnn.com - JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada empat penyelenggara Pemilu.
Sanksi dijatuhkan setelah keempatnya dinilai terbukti melanggar kode etik penyelenggara Pemilu. Masing-masing Anggota Panitia Pengawas Kabupaten Pesisir Selatan (Sumatera Barat) Afrianto, anggota Panwascam Jurai, Pesisi Selatan (Sumbar) Novridol Rahman, Ketua Panwas Boven Digoel (Papua) Felik Yokbari, dan Komisioner KPU Mamuju Utara (Sulawesi Barat) Sumila.
"Putusan ini harus dilaksanakan paling lambat tujuh hari setelah dibacakan,” ujar Ketua Majelis Sidang DKPP Jimly Asshidiqqie dalam sidang yang digelar di Gedung DKPP, Kamis (3/12).
Selain pemberhentian, DKPP dalam sidang putusan kali ini juga menjatuhkan sanksi berupa peringatan pada tiga penyelenggara pemilu dan peringatan keras pada 11 orang lainnya.
Sementara terhadap 20 penyelenggara lainnya, direhabilitasi nama baiknya. Karena dinilai tidak melanggar kode etik sebagaimana didalilkan oleh para Pengadu.
DKPP juga menerbitkan Ketetapan terhadap perkara KPU Dogiyai Provinsi Papua. Pasalnya, lima Teradu (Didimus Dogomo, Yohanes Iyai, Ev Emanuel Keiya, Yulianus Agapa, dan Palfianus Kegou) yang diadukan ke DKPP, sudah tidak lagi menjabat sebagai penyelenggara Pemilu.(gir/jpnn)
Penyelenggara Pilkada yang Dijatuhi Sanksi Pemberhentian Tetap:
1. Afrianto, anggota Panwas Kab. Pesisir Selatan Prov. Sumatera Barat
JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada empat penyelenggara Pemilu. Sanksi dijatuhkan
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi