DKR Gelar Aksi untuk Ingatkan Bahaya Susu Kental Manis bagi Anak
Selain itu, juga pendapat pemerhati anak, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang semuanya sepakat menyatakan bahwa susu kental manis bukan termasuk kategori susu.
Pasalnya, kandungan gula dalam susu kental manis sangat tinggi.
Dalam prosesnya, susu kental manis diolah dengan cara mengurangi kandungan air pada susu melalui proses evaporasi untuk meningkatkan total solid susu menjadi 70-72 persen.
Setelah itu, ditambahkan gula (sukrosa) sebanyak 40-45 persen yang juga akan bertindak sebagai pengental dan pengawet.
"Emang sih harganya murah. Namun, coba bayangin kalau terlalu sering dikonsumsi anak-anak, kadar gula dalam tubuh akan berlebih dan bisa menyebabkan obesitas dengan resiko diabetes. Minum susu kental manis Itu sama dengan makan 20 sachet gula yg ada di meja restoran," tambahnya.
Di Amerika dan negara maju lainnya, susu kental manis kini sudah tidak dikonsumsi secara massal karena dianggap rendah gizi dan terlalu banyak mengandung gula.
Susu kental manis digunakan untuk tambahan rasa pada makanan, bukan untuk dikonsumsi secara masal apalagi diminum anak.
Sementara di Indonesia produsen masih saja mempromosikan susu kentak manis digambarkan di iklan seolah minuman sehat.
Kelompok masyarakat yang menamakan diri Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) menyuarakan pentingnya melindungi anak-anak dari bahaya susu kental manis yang
- Lindungi Kesehatan Masyarakat, Kopmas Meluncurkan Aduansalahsusu.id
- Ganjaran Buruh dan Dewan Kesehatan Rakyat Sukseskan Program Gaspol Ganjar-Mahfud
- Lanjutkan Kedai Kreatif Susu Kental Manis, FFI Targetkan Jangkau 1.000 UMKM Perempuan
- KOPMAS Beber Temuan Kesalahan Konsumsi Kental Manis oleh Masyarakat, Astaga!
- Dokter Tan Ungkap Bahaya Mengonsumsi Susu Kental Manis, Ternyata
- YAICI, PP Aisyiyah, dan Muslimat NU Launching-Bedah Buku Hasil Penelitian