Doa dan Tangis Bu Eem dari Gubuk Reyot untuk Kang Hasan

jpnn.com, KARAWANG - Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin disambut haru sekaligus bahagia ketika mengunjungi seorang perempuan lanjut usia bernama Eem di Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Minggu (8/4). Eem bersama empat anggota keluarganya menempati rumah dalam kondisi tak layak huni di tengah sawah dan jauh dari permukiman.
Hasanuddin mengaku sedih melihat kondisi rumah Bu Eem yang lebih pantas disebut gubuk itu. Kang Hasan -panggilan akrabnya- menyatakan bahwa dirinya akan berupaya keras agar warga Jabar tinggal di rumah layak huni.
"Jangan sampai ada lagi rakyat Jawa Barat yang memiliki rumah tak layak. Kami akan bantu rakyat Jabar yang bernasib sama seperti Ibu Eem," ujar ketua DPD PDIP Jabar itu.
Pada kesempatan itu Hasanuddin membawa kader PDIP Kabupaten Karawang untuk membedah rumah Ibu Eem. Rumah warga kurang mampu itu dibedah dan dipindahkan ke dekat permukiman penduduk.
Hasanuddin lantas menjelaskan program kampanyenya tentang Imah Rempeg. Program itu mencakup bantuan berupa bedah rumah tidak layak huni (rutihalu).
Calon gubernur yang berpasangan dengan Anton Charliyan itu menjanjikan akan menambah dana bedah rumah dari Rp 15 juta menjadi Rp 25 juta per unit. Selain itu, Imah Rempeg juga mencakup program kepemilikan rumah melalui uang muka atau down payment (DP) sebesar 1 persen.
"Rumah DP satu persen itu akan kita bangun menggunakan aset-aset daerah yang tersebar di ribuan titik dan saya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat bahwa itu sangat bisa dilakukan di Jawa Barat," tandasnya.
Calon Gubernur Jabar TB Hasanuddin membawa kader PDIP Karawang untuk membedah rumah milik Eem di tengah sawah Desa Pancawati, Kecamatan Klari.
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina
- Brando PDIP Minta Dispenda Kawal Ketat Kebijakan Pramono Turunkan Tarif BBM Kendaraan untuk Warga Jakarta
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik