Doa Ibu Selamatkan 13 ABK Terombang-ambing di Lautan
Setelah mengapung sekitar lima jam di laut, sekitar pukul 09.00 wib, KM. Doa Ibu yang dinakhodai Jurianto saat itu sedang mencari perangkap ikan/bubu di sekitar lokasi.
ABK Doa Ibu melihat rombongan yang sedang terapung-apung di permukaan laut dan langsung menyelamatkannya.
“Mereka kemudian dibawa kembali ke Pelabuhan Mentibar Kecamatan Paloh,” ungkap Kompol Jajang.
Kata Kompol Jajang, 13 nelayan tersebut kemudian dibawa oleh nelayan Paloh ke rumah warga di Desa Mentibar.
Mereka adalah Nahkoda, Gustianto, 50, asal Selakau; Ewan, 21, asal Semparuk; Amat, 46, asal Selakau Timur; Nastari, 38, asal Sembiring Hilir; Sukri, 18, asal Semparuk.
Iwan, 37, asal Pemangkat; Simon, 37, asal Pemangkat; Hakmat, 52, asal Semparuk; Karnodi, 48, asal Semparuk; Rajab, 48, asal Semparuk; Pinda, 28, asal Pemangkat; Supardi, 16, asal Semparok serta Hasrul, 18, yang merupakan Siswa Magang SUPM Negeri Pontianak asal Pinang Merah.
“Tadi (kemarin) malam mereka ditempatkan di rumah Khairudin yang merupakan kepala Dusun Sungai Simpur, Desa Mentibar, Kecamatan Paloh,” jelas Kompol Jajang. (ach/sai/ham)
Tiga belas nelayan itu merupakan ABK KM Sumber Cahaya yang karam dan tenggelam dihantam ombak besar di laut lepas.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Nelayan yang Tenggelam di Muara Cikaso Belum Ditemukan
- Kapal Tenggelam di Perairan Karimunjawa, 11 ABK Dievakuasi Tim SAR
- Kapal Pancung Tenggelam di Perairan Belakangpadang Batam, 1 Orang Meninggal Dunia
- ABK yang Tenggelam di Perairan Ujunggenteng Masih Dicari Petugas
- Kapal Tenggelam di Tapanuli Tengah, 12 Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan
- Korban Kapal Samarinda Bertambah Jadi 57 Orang