Doa Ibu yang Membuat Saya Menang
Senin, 30 Juli 2012 – 11:08 WIB
Berniat membuat acara syukuran setelah ini?
Tidak perlu. Yang penting kami bersyukur lewat doa. Banyak teman saya memberikan ucapan selamat lewat sms maupun dari BlackBerry Messenger (BBM), ada mas Anas Urbaningrum, teman dari Golkar dan Hanura. Banyaklah yang memberi memberi selamat dan memberi dukungan untuk saya.
Dulu yang melaporkan Anda dalam kasus itu adalah Andi Arief. Apa yang Anda pikirkan saat ini setelah Anda ternyata diputus bebas?
Satu yang harus diingat sejak awal saya tidak pernah berpikir untuk dendam. Saya tidak dendam sama sekali. Saya hanya berdoa ya Allah, hilangkan semua perasaan dendam dan sakit hati, perasaan ingin membalas orang-orang yang memperlakukan saya tidak adil. Dari awal tak ada dendam. Dan ini bukan persoalan saya dendam atau tidak. Saya yakin, kalau saya masih dendam, doa saya tidak akan didengarkan. Tapi di pengadilan dan di polisi yang jadi pelapor saya bukan Andi Arief. Jadi saya enggak tahu siapa yang melapor, kalau bukan dia. Enggak tahu siapa yang melaporkan. Di polisi enggak ada. Di pengadilan juga bukan berdasarkan laporan dia. Dia juga enggak ada dalam persidangan.
Kemarin, Anda menyatakan perjuangan untuk membongkar kasus bank Century belum juga usai. Bagaimana Anda melakukannya?
Selama ini kan orang seperti kehilangan energi dalam kasus Century ini. Saya dikriminalisasikan dalam kasus ini. Ini upaya mereka untuk membungkam saya dan kemudian menghadirkan pada masyarakat sebuah pemikiran bahwa orang yang selama ini menjadi inisiator untuk membuka kasus Century adalah bagian dari masalah yang tidak bisa dipercaya.
Saya ingin setelah PK ini, dapat menjadi momentum baru bagi masyarakat. Ada sisa yang luar biasa dari proses Century itu. Di samping dan aparat hukum ingin menutup-nutupi kasus Century, mereka juga aktif melakukan pembungkaman.