Doa Ibu yang Membuat Saya Menang
Senin, 30 Juli 2012 – 11:08 WIB
Amunisi data apa saja yang Anda miliki untuk membuka kasus?
Saya bilang saya punya data bagaimana Boediono memasukkan data mengenai nilai card bank Century, per 31 Oktober tahun 2008. Ini sudah pernah saya sampaikan secara sekilas. Tapi kan saya lalu menjalani proses hukum. Kemudian ketika saya bebas saya menyampaikan itu, saya sudah telanjur dipandang sebelah mata. Orang-orang menyebut saya ini sudah pernah di penjara dan sebagainya. Padahal saya masih punya data, surat-surat Sri Mulyani yang menyatakan bahwa bailout itu atas seijin dan sepengetahuan Presiden. Masih ada surat itu. Dan itu sudah kita sampaikan ke KPK dan pansus sudah sampaikan ke penegak hukum,tapi mana sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya.
Saya ingin ini adalah momentum kembali membuka ingatan publik tentang kasus Century. Semua sudah saya sampaikan dulu dan ini momentum kembali untuk diingat. Saya selama ini dikriminalisasi agar masyarakat jangan percaya Misbakhun. Tapi sekarang masyarakat bisa menilai kembali apa yang sebenarnya terjadi.
Anda tidak lagi menjadi anggota DPR RI, bagaimana Anda bisa memperjuangkannya?
Saya bisa menyampaikan ini di banyak media. Dukungan media lah yang bisa bantu. Selama ini kasus Century besar ya karena media juga. Media yang masih berpihak pada kebenaran. Harapan saya bertumpu pada media dan pada beberapa anggota DPR yang masih konsisten dan pada partai yang masih konsisten. Beberapa orang masih mendukung saya.
Tidak takut Anda dengan "tangan-tangan kuat"?
Penjara sudah saya rasakan, kriminalisasi sudah saya rasakan. Jadi, ketakutan saya bukan lagi pada manusia. Hanya pada Tuhan. Orang-orang yang dikatakan kuat, tidak jadi masalah buat saya. Yang perlu dicatat, satu-satunya kemenangan DPR atas pemerintah adalah di kasus ini. Negara kita ini adalah trias politika, eksekutif, legislatif dan yudikatif. Tapi eksekutif paling dominan. Sepanjang sejarah ini dukungan hak angket terbanyak di DPR, 503 dukungan. Pemerintah benar-benar kehilangan muka. Presiden yang baru menang pemilu kehilangan muka, dan akhirnya mereka mencari siapa yang harus dikorbankan dalam kasus ini. Mereka mencari dan mendapatkan Misbakhun, anggota DPR dari PKS yang masih baru dan tidak akan diperjuangkan PKS dengan teguh, ya sudah jadilah skenarionya. Tapi saya akan kembali membuka itu.