Doa Mathur

Oleh: Dahlan Iskan

Doa Mathur
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka untuk Pemilu 2014 itu Mathur mencari partai apa pun yang bisa menerima dirinya. Ketemulah: Partai Bulan Bintang. Ia maju lewat PBB. Tidak terpilih. Tidak ada waktu untuk sosialisasi.

Di Pemilu 2019 ia maju lagi. Juga lewat PBB. Dapil Madura. Berhasil. Ia menjadi satu-satunya anggota DPRD provinsi Jatim yang dari PBB, bahkan di seluruh Jawa, PBB hanya dapat 1 kursi itu. Suara PBB begitu kecil.

Maka tidak ada fraksi PBB di DPRD Jatim. Nasibnya sama dengan Hanura yang juga hanya punya satu kursi. PKS pun tidak bisa membentuk fraksi: hanya 4 kursi.

Syarat membentuk fraksi adalah lima kursi. Maka PKS, PBB, dan Hanura membentuk fraksi gabungan.

Haknya sebagai anggota DPRD sama: dapat dana Pokir itu. Mathur menggunakannya untuk membangun gedung rektorat Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam. Lima lantai. Di desa Pakong, kecamatan Modung, tak jauh dari perbatasan antara Kabupaten Bangkalan dan Sampang.

Di Bangkalan, jangan kaget, kini sudah ada 9 perguruan tinggi.

Sahat Simanjuntak tertangkap KPK karena proyek Pokirnya tidak ada. Begitu banyak proyek yang tidak ada wujudnya.

"Tahun 2021 saja ada Rp 1,3 triliun yang tidak ada laporan pertanggungjawabannya," ujar Mathur.

Dalan Iskan menulis doa Mathur Husyairi menjelang Pemilu. Mathur orang Madura dari Bangkalan. Yang pernah ditembak dari jarak dekat karena anti-korupsinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News