Doa Senator di Depan Jokowi: Ibu Kota Pindah ke Kaltim
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan sudah disampaikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). Rencana itu mendapat dukungan Ketua DPD Oesman Sapta Odang yang memimpin Sidang Bersama DPR dan DPD.
Tidak hanya sampai situ, anggota DPD dari Kalimantan Timur Muhammad Idris yang diberikan kesempatan memimpin doa di akhir sidang, juga mendoakan realisasi pemindahan ibu kota. Bahkan, Idris dalam doanya berharap ibu kota negara dipindahkan dari Jakarta ke Kaltim.
"Kami memohon Ya Allah, bulatkan tekad para pemimpin kami, pejabat lembaga tinggi negara, para alim ulama para cendekiawan, para cerdik pandai, masyarakat khususnya, untuk memindahkan di Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945," ucap Idris.
BACA JUGA: DPD Dukung Pemindahan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan
Dia berdoa, semoga pemindahan ibu kota menjadi solusi yang terbaik mengatasi berbagai kesulitan. Doa ini diamini seisi ruang sidang.
Dalam pidato pengantarnya saat membuka sidang, OSO menyatakan DPD sangat mendukungan rencana pemerintahan Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.
“Kami mendukung rencana pemerintah untuk segera merealisasikan pemindahan Ibukota negara ke Pulau Kalimantan,” kata OSO saat pidato memimpin Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
Presiden Jokowi Jokowi saat berpidato tanpa teks, dalam Sidang Tahunan DPR dan DPD, akhirnya mengeluarkan statement memindahkan ibu kota. Hanya saja, Jokowi tidak menyebut provinsi dan kotanya. Hanya Pulau Kalimantan yang disebut.
Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan sudah disampaikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen,
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada