Doa Wadas
Oleh Dahlan Iskan
Sebenarnya itu juga tidak ada masalah: banyak batu di situ. Proyek ini di lereng gunung batu.
Salah satu pusat batu yang dicadangkan adalah di desa yang letaknya di bawah sana. Di timur proyek. Itulah Desa Wadas.
Maka bukit batu di bagian atas desa Wadas itu tiba-tiba berubah menjadi bukit emas abu-abu. Daya pikatnya membuat mata hijau.
Izin-izin galian tambang pun dikeluarkan: biasa, yang dapat izin adalah mereka yang mampu mencari izin.
Tentu tidak ada orang di desa itu yang bisa mengurus izin, bahkan mungkin mereka memang tidak mau: mereka sangat menghormati gunung batu itu. Mereka menjaganya. Mereka melindunginya.
Ada hutan kecil di atas bukit itu. Hutan itu mereka jaga dengan takzim.
Mereka percaya: hutan itu, bukit batu itu, alam di situ, adalah sumber mata air desa. Mata air kehidupan.
Terjadilah konflik antara penduduk dan pemilik izin. Antara kekuatan doa dan kekuatan uang. Untuk berdoa pun lantas juga perlu uang.