Doakan Penghujat Demokrat Diampuni Dosanya
Rabu, 08 Agustus 2012 – 16:02 WIB

Doakan Penghujat Demokrat Diampuni Dosanya
PURWOREJO - Partai Demokrat merasa teraniaya selama setahun ini akibat dugaan kasus korupsi wisma atlet dan proyek Hambalang yang menyeret nama Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum. Celah ini pun menjadi pintu masuk untuk menghujat partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar citranya menjadi jelek di mata masyarakat.
Meskipun dihujat, Demokrat tidak akan membalas sikap yang sama. Justru, kader partai berlambang mercy ini meminta agar para penhujat diampuni dosanya.
"Kurang lebih satu tahun teraniaya. Semoga Ketum dan Sekjen diberikan ketabahan memimpin Demokrat dan para penghujat segera sadar dan diampuni dosa-dosanya," ucap Ketua DPC Demokrat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah R Muhammad Abdullah saat membawakan sambutan pada acara bakti sosial di Purworejo, Rabu (8/8).
Acara ini merupakan rangkaian Safari Ramadan DPP Demokrat. Dihadiri oleh Anas Urbanigrum, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Wakil Ketua Umum PD Max Sopacua, Wakil Sekjend Saan Mustopa, Ramadhan Pohan, Ketua Fraksi MPR RI M Jafar Hafsah, Wakil Ketua DPP Demokrat, Herman Khaeron,Umar Arsal, Agung Budi Santoso. (awa/jpnn)
PURWOREJO - Partai Demokrat merasa teraniaya selama setahun ini akibat dugaan kasus korupsi wisma atlet dan proyek Hambalang yang menyeret nama Ketua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berkaca dari Kasus PT Sritex, Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Padat Karya
- KontraS Minta DPR Menghentikan Pembahasan Revisi UU TNI
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik
- Kasus Disertasi Bahlil, Legislator PKB Bicara Etika dan Mutu Akademik
- Wakil Ketua MPR Bicara Komitmen Prabowo Berantas Korupsi