Dobel Beban di All England
Jumat, 23 Januari 2009 – 08:45 WIB
JAKARTA - All England adalah turnamen spesial bagi setiap pebulu tangkis profesional. Termasuk, para pebulu tangkis Indonesia. Selain sebagai turnamen tertua, di even tersebut nama Indonesia pernah harum melalui Rudy Hartono dengan delapan gelar juaranya.
Tidak berlebihan jika dalam setiap penyelenggaraan All England, PB PBSI selalu memberikan perhatian khusus. Bahkan, tahun ini bisa dibilang punggawa pelatnas Cipayung akan mendapatkan beban ganda ketika di terjunkan ke All England pada 3 Maret nanti.
Baca Juga:
PB PBSI menargetkan para pemain Cipayung mengakhiri puasa gelar di All England. Kali terakhir gelar juara direbut oleh pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada 2003.
Tidak hanya itu, mereka dibebani penilaian PB PBSI. sebagaimana diketahui, pemain pelatnas diwajibkan memenuhi setiap target yang ditentukan pelatih ketika dikirim ke even internasional. Jika dalam dua kesempatan itu target tersebut tidak tercapai, mereka akan diistirahatkan. Dalam arti, mereka hanya bakal berlatih di Cipayung tanpa mengikuti kejuaraan internasional sampai dianggap layak untuk kembali dikirimkan.
JAKARTA - All England adalah turnamen spesial bagi setiap pebulu tangkis profesional. Termasuk, para pebulu tangkis Indonesia. Selain sebagai turnamen
BERITA TERKAIT
- Bojan Hodak Belum Bisa Mainkan Gervane Kastaneer saat Persib Jumpa PSBS, Ini Alasannya
- Barito Putera Vs Persija Sore Ini: Macan Incar Hattrick
- Bursa Transfer Liga 1: Semen Padang Mendatangkan Kiper Brasil
- PSBS Biak vs Persib Bandung: Bojan Hodak Buka Kans Rotasi?
- Diam-diam Marc Klok Memendam Perasaan Ini kepada Shin Tae Yong
- Everton Pecat Sean Dyche Beberapa Jam Sebelum Pertandingan Piala FA