Dodol Betawi di Kota Bekasi Diserbu Pemudik
Minggu, 19 Agustus 2012 – 00:42 WIB
“Saya tahun ini memproduksi sekitar 2000 untuk jenis mangkok, sedangkan 1000 untuk jenis gulungan. Keduanya terdapat rasa durian dan rasa vanilla. Tapi jumlah tersebut tidak cukup untuk melayani permintaan konsumen,” terangnya.
Baca Juga:
Asiah mengaku tidak memprediksi akan terjadi lonjakan permintaan karena harga dodol yang dibanderolnya tahun ini mengalami kenaikan. Dari semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu permangkok dodol denga berat 1,2kg.
Kenaikan harga tidak dapat dihindarinya karena harga bahan baku merangkak naik. Bahkan harga gula merah yang merupakan salah satu bahan baku utama naik dua kali lipat. "Saya kira dengan kenaikan harga, pembeli akan berkurang. Ternyata malah bertambah. Dibanding tahun lalu, kenaikannya sekitar sepuluh persen," imbuhnya.
Lebih jauh kata dia, pembeli dodol buatannya itu kebanyakan adalah untuk oleh-oleh pulang kampong lebaran 2012. Dikatakan dia, para pembeli itu dari berbagai wilayah seperti Batam, Jawa, Bandung dan lainnya. “Mereka datang kemari, kadang pesan terlebih dahulu,” ujarnya yang mengaku takut memproduksi lebih banyak lagi dengan alasan biaya dan takut tidak laku.
BEKASI TIMUR - Pengusaha makanan dodol khas Betawi di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami lonjakan permintaan konsumen menjelang perayaan Idul Fitri
BERITA TERKAIT
- QNET Raih Kategori Gold di Ajang Indonesia SDGs Award 2024
- Duta Digital BNI Rangkul PMI Hong Kong untuk Melek Keuangan
- Raih Skor BBB, Pertamina NRE Tunjukkan Komitmen dan Keseriusan Mengelola ESG
- Bos Apple Lakukan Pertemuan dengan Kemenperin, Ternyata Ini yang Dibahas
- Gotrade Hadirkan Options Trading: Solusi Cerdas untuk Kendali Penuh atas Investasi
- Sejak Berdiri PaDi UMKM Berhasil Tingkatkan Transaksinya hingga 3.610 Persen