Profil dr. Abdul Muthalib, Mahaguru Pemberi Suntikan Vaksin Covid-19 ke Lengan Pak Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Nama Prof. dr. Abdul Muthalib, SpPD-KHOM tiba-tiba menjadi viral pada hari ini (13/1).
Pria kelahiran 2 Januari 1945 itu merupakan dokter yang dipercaya menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengan kiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat ini, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu merupakan wakil ketua Tim Dokter Kepresidenan.
Dokter spesialis penyakit dalam itu juga tercatat sebagai mahaguru di UI. Laman resmi UI mencatat Abdul Muthalib meraih gelar dokter dari FKUI pada 1969.
Selanjutnya, dr. Abdul mengambil spesialis ilmu pengakit dalam di FKUI pada 1980. Sejak 1986, dr. Abdul dipercaya menjadi konsultan hematologi-onkologi medis di FKUI dan Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM).
Sejak 2000, dr. Abdul Muthalib tercatat menjadi salah satu internis di RS Medistra, Jakarta. Anggota International Society of Hematology (ISH) dan supervisor di International Society of Thrombosis and Haemostasis (ASTH) itu juga telah menelurkan beberapa karya ilmiah.
Beberapa hasil karya ilmiahnya antara lain Prinsip-prinsip Pemantauan Pasien Kanker Rawat (1997) dan Terapi Pada Perawatan Paliatif (2003).
Pada 1999, dr. Abdul meraih penghargaan dari Asian Clinical Oncology Society. "Ketertarikannya di bidang ilmu penyakit dalam terutama hematology dan oncology membawanya dalam pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia," tulis laman ui.ac.id.(tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Nama Prof. dr. Abdul Muthalib, SpPD-KHOM tiba-tiba menjadi viral pada hari ini (13/1) setelah dipercaya menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengan Presiden Jokowi.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Simak Penilaian Gibran tentang Didit Prabowo, Begini
- Lihat yang Dilakukan Gibran saat Mudik ke Solo, Paten!
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar