Dokter Andaru Hutama Memerangi Minimnya Fasilitas Kesehatan di Kepulauan Seribu
Melatih Warga hingga Cara Tuangkan Sampo
Kamis, 26 Februari 2009 – 06:30 WIB
Anak-anak tersebut juga dikumpulkan berdasar penyakit mereka. Masing-masing kelompok ditangani oleh relawan-relawan itu. ''Semua relawan diambil dari warga sendiri. Saya hanya menyediakan tenaga asisten untuk menyupervisi dan melatih mereka,'' ungkapnya.
Kelompok tersebut juga bergerak untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Kini warga Pulau Panggang mulai bisa memilah sampah. Di sekitar lingkungan mereka juga tersedia komposter untuk menampung sampah domestik.
Tiap akhir pekan Andaru mengecek perkembangan kelompok tersebut. Dia juga memotivasi masyarakat agar mengubah kebiasaan hidupnya. Sebab, program-program seperti itu sering membuat jenuh warga. Mereka harus terus dimotivasi agar semangat hidup sehat secara mandiri segera terwujud.
Warga pun mulai merasakan manfaatnya. Haji Saidi, misalnya. Lelaki yang biasa dipanggil Haji Dudung itu mengaku berkali-kali mengantarkan warganya ke RS Atma Jaya, Jakarta, untuk mendapatkan pelayanan medis. Bahkan, dia pernah beberapa kali mengantarkan penduduk Pulau Panggang penderita kanker payudara dan tumor. ''Semua gratis,'' katanya.
Karena pola hidup yang salah, banyak penduduk usia dewasa dan anak-anak di Pulau Panggang, salah satu gugusan di Kepulauan Seribu, menderita penyakit.
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala