Dokter Australia Ini Dibebaskan Bersyarat Setelah Bunuh Suaminya
Dukungan teman-teman berarti
Selama persidangan, Liyanage bersikukuh bahwa ia tak mengingat apapun selama periode lima jam tidur di saat malam pembunuhan suaminya dan saat bangun keesokan harinya.
Persidangan mengungkap, pernikahan pasangan ini selama lima tahun dikategorikan dalam "jenis terburuk" dari kekerasan seksual, fisik dan emosional yang makin meningkat.
Liyanage bersaksi, ia telah mencoba untuk meninggalkan suaminya sebanyak enam kali, tapi terjebak dalam siklus kekerasan dengan seseorang yang juga berkategori "monster".
Pesan dukungan untuk Liyanage telah mengalir di media sosial sejak ia diberikan pembebasan bersyarat.
Ia mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya, terutama teman-temannya di Geraldton.
"Itu luar biasa dan benar-benar hebat dan juga indah, mereka mendukung saya sejak hari pertama," katanya.
"Mereka adalah keluarga saya di sini di Australia dan sangat membahagiakan untuk memiliki mereka di sekitar saya," sebut Liyanage.
Seorang dokter kelahiran Sri Lanka pembunuh suaminya yang berperangai kasar di Australia Barat, untuk pertama kalinya berbicara ke publik setelah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati