Dokter di New York Syok Melihat Jumlah Korban Tewas
jpnn.com, NEW YORK - Pemerintah Negara Bagian New York melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona dalam satu hari, Rabu (8/4). Dokter dan perawat veteran pun syok dengan kecepatan virus corona yang membuat pasien sekarat.
Hingga kemarin, jumlah kasus virus corona di negara bagian New York saja mendekati 150 ribu. "Setiap angka adalah wajah seseorang," kata Gubernur New York Andrew Cuomo, yang memerintahkan seluruh stafnya mengibarkan bendera setengah tiang sebagai aksi untuk mengingat jumlah korban.
"Virus ini menyerang yang rentan dan menyerang yang lemah dan itu tugas kita sebagai masyarakat untuk melindungi yang rentan."
Dokter dan perawat mengatakan, itu bukan hanya lansia atau pasien dengan kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta yang tampaknya baik-baik saja. Namun beberapa menit kemudian mereka dalam keadaan sekarat karena terinfeksi virus corona.
Itu bisa terjadi pada kaum muda dan juga mereka yang sehat.
"Pasien terlihat baik-baik saja, merasa baik-baik saja, beberapa menit kemudian terjadi perubahan mendadak dan mereka tidak bisa merespon," ujar Diana Torres, seorang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai.
"Itu membuatku takut keluar dari kamar mereka."
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan 779 orang meninggal kemarin. Sementara itu, Gubernur New Jersey Phil Murphy melaporkan 275 orang meninggal.
Pemerintah Negara Bagian New York melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona dalam satu hari, Rabu (8/4)
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza