Dokter Dianiaya, IGD Abepura Mogok Layani Pasien
Beruntung, polisi segera mendatangi lokasi dan mengamankan situasi.
"Informasinya seperti itu, ada pasien yang masuk dan dirawat, kemudian meninggal. Tapi, keluarga pasien tidak terima karena menganggap tubuhnya masih hangat sehingga melakukan protes dan terjadi pemukulan,'' kata Wakapolsek Abepura Kompol James Tegai di rumah sakit.
Dia menyatakan, pihak rumah sakit telah mengembalikan jenazah kepada keluarga dan akan dilakukan pertemuan lanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aloysius Giay MKes yang mengunjungi RS Abepura meminta IGD segera dibuka.
Setelah pertemuan dengan direktur RS Abepura serta manajemen, Aloysius menyebut bahwa apa pun yang terjadi, tidak ada alasan yang membenarkan untuk menghentikan pelayanan kemanusiaan.
Jangan sampai karena sikap mogok itu, akhirnya timbul korban baru. Jika sampai terjadi, hal tersebut akan mendapat sorotan publik.
"Tidak bisa seperti itu. Soal rasa aman, manajemen harus memastikan dengan berkoordinasi ke pihak kepolisian, bukan justru menghentikan pelayanan. Saya lihat ini cukup mengganggu," kata Giay.
Dia meyakini dari insiden Rabu pukul 20.30 WIT itu, sudah ada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan medis.
Penganiayaan terhadap dr Hayu, 30, di IGD RSU Abepura oleh sekelompok keluarga pasien kini berbuntut panjang.
- Innalillahi, Dokter Tim Persib Raffi Ghani Meninggal Dunia
- Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
- Berita Duka, Ibu Sainah Binti Marzuki Meninggal Dunia
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Produk Pelangsing Bisa Diakses Bebas, Dokter Sarankan Konsultasi Sebelum Konsumsi
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata