Dokter Dirga Bicara Soal Efektivitas Vaksin Covid-19
Dia pun menerangkan, vaksin sangat dibutuhkan publik. Nantinya vaksin bisa melatih sistem kekebalan tubuh agar memproduksi antibodi.
"Keliru apabila ada anggapan vaksin itu tidak ada gunanya, karena vaksin sifatnya melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu memproduksi antibodi."
"Satu lagi vaksin punya keunggulan yang tidak dimiliki upaya pencegahan yang lain, yaitu vaksin memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik," katanya menambahkan.
“Sebagai dokter yang menangani pasien COVID-19 sejak Maret, saya melihat COVID-19 ini penyakit yang luar biasa sekali. Selain penyakit ini memang baru dengan penularan cepat sekali, memburuknya kondisi pasien pada beberapa kasus kadang juga cepat sekali. Jadi tidak benar apabila COVID-19 ini bisa diremehkan," tambah dr. Dirga.
Sementara itu, penyintas COVID-19 Twindy Rarasati mengatakan, vaksin sebagai alat intervensi kesehatan masyarakat di saat pandemi memang sangat dibutuhkan.
Gejala terinfeksi COVID-19 bisa sangat minim sehingga pasien tidak menyadari telah terinfeksi.
Hal itu, kata dia, yang mengakibatkan banyaknya pasien COVID-19 yang terlambat ditangani atau justru mendapat penanganan pada saat gejala dan kondisi memburuk.
“Ada banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari COVID-19, oleh karena itu selalu aware dengan apa pun yang dirasakan oleh tubuh."
Dirga Sakti Rambe menilai, efektivitas vaksin untuk COVID-19 bakal tinggi, pasalnya badan kesehatan dunia atau WHO menetapkan efektivitas vaksin COVID-19 minimal 50 persen.
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- Cegah DBD Berulang Melalui Gerakan 3M Plus dan Vaksinasi