Dokter Maizul Anwar Bicara tentang Penyakit Jantung di Masa Pandemi COVID-19
Sekitar 31 persen dari seluruh kematian di dunia atau 8,7 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat sebesar 1,5 persen atau 15 dari 1.000 penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner.
Dokter Maizul menerangkan, yang paling umum terjadi adalah penyakit jantung koroner.
Biasanya kasus jantung koroner dialami mulai dari usia produktif yaitu termuda 31 tahun hingga 85 tahun.
Untuk kasus usia di bawah 50 tahun, kejadian penyakit jantung koroner berhubungan erat dengan gaya hidup.
Seperti pola makan yang kurang baik, merokok, tidak berolahraga, hipertensi, serta stres yang tinggi.
Selain itu, dapat juga terjadi karena hiperkolesterolemia yakni gula darah tinggi karena hasil metabolisme dari pola makan yang tidak sehat.
"Pada kasus-kasus penyakit jantung koroner yang tidak bisa diatasi lagi dengan obat-obatan atau pasien yang sudah memasang stent dan tidak dapat diulang lagi, dalam dunia medis solusi untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan melakukan prosedur Coronary Artery Bypass Graft (CABG)," jelas dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular Siloam Hospitals Kebon Jeruk ini.
Penyakit jantung koroner itu tidak menular tetapi sangat berbahaya, apalagi di saat pandemi COVID-19 tingkat stes masyarakat tinggi.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- 2 Manfaat Kacang Tanah, Camilan Sehat untuk Penderita Penyakit Ini
- 5 Khasiat Rutin Mengonsumsi Stroberi, Bikin Deretan Penyakit Ini Ogah Mendekat