Dokter Mogok, Direktur RSUD: Anggaran Tak Cukup karena BPJS Menunggak Tagihan
"Inikan profesi. Mau PNS ataupun non-PNS, tetap harus ada reward khusus. Mereka punya kompetensi khusus yang harus dijaga," ujar Gunawan.
Gunawan merinci, saat ini jumlah dokter di RSUD Embung Fatimah Batam ada 85 orang. Terdiri dari dokter berstatus PNS, non-PNS, dan juga dokter paruh waktu yang sekali-kali didatangkan jika dibutuhkan.
"Jasa medisnya sesuai jam kerja. Begitu juga perawat atau petugas medis lain yang bersentuhan langsung dengan pasien," terang Gunawan.
Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmajadi mengatakan pihaknya tidak bisa mendesak BPJS Kesehatan untuk segera melunasi tagihan itu. Hal ini dikarenakan Pemko Batam tidak meiliki kewenangan. "BPJS kedudukannya saja terpisah dengan menteri. Apalagi wali kota," ujar Didi.
Senada dengan Gunawan, Didi mengakui jika tagihan dari BPJS Kesehatan memang digadang akan digunakan untuk pembayaran insentif jasa medis dokter dan petugas medis RSUD Batam. Namun sifatnya hanya dana cadangan.
Didi juga mengakui, saat ini anggaran insentif jasa medis yang tersedia di RSUD Embung Fatimah Batam hanya sekitar Rp 1 miliar. Separuh dari total tunggakan sebesar Rp 2 miliar. "Tapi tak apa, nanti jika sudah clear maka dibayar dulu separuh untuk jasa medis rekan-rekan dokter ini," ujar Didi.(gas)
Direktur RSUD Embung Fatimah, dr Gunawan Budi Santosa, akhirnya mengakui jika keterlambatan pembayaran insentif jasa medis dokter dan petugas medis
Redaktur & Reporter : Budi
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok