Dokter Pasien
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Saya bisa membayangkan kawasan ini. Saya sering ke Minneapolis – St. Paul. Ada komunitas besar Vietnam di dekat situ. Juga ada Mall of America –yang terbesar di dunia.
Turun dari bus kota, Gregory menenteng tas. Juga menyandang senjata. Ia pun masuk ke lobi klinik tersebut: Dor! Dor! Dor!
Tiga nakes di bagian depan klinik itu tersungkur. Lalu Gregory masuk ke dalam: Dor! Dor! Dor! Dua nakes lagi roboh. Bersimbah darah. Yang satu meninggal.
Gregory lantas meledakkan bom pipa pertama. Kaca-kaca rontok. Lalu bom kedua. Lebih rontok lagi. Bom ketiga tidak bisa meledak.
Inilah catatan waktunya:
Jam 10.52 Gregory turun dari bus.
Jam 10.54 sudah ada telepon masuk ke 911. Dari banyak penelepon.
Jam 10.58 satu telepon lagi masuk ke 911. Yang menelepon mengaku bernama Gregory. Ia minta agar dikirim banyak ambulans. Ia juga minta agar dirinya ditangkap.
Kejadian di Tusla ini hanya seminggu setelah penembakan massal di Uvalde, Texas: 19 siswa SD tewas oleh remaja bersenjata, Salvador Ramos. Ditambah dua guru.
- Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Malang
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- Tarif Tarifan
- Cici Faramida Mengenang Pesan Terakhir Sang Ibunda